Membangun Aqidah yang Bersih
Oleh : Istata Luqman A
Salah
satu ciri atau karakterk untuk dapat dikatakan seseorang itu menjadi seorang
muslim sejati adalah diantaranya harus memiliki aqidah yang bersih, lalu
bagaimana cara kita untuk membangun aqidah yang bersih ? mari kita bahas
mengenai bab ini.
Secara bahasa kata 'aqidah' diambil dari kata
al-'aqdu, yakni yang berarti ikatan dan tarikan yang kuat. Ia juga berarti
pemantapan, penetapan, kait-mengait, tempel-menempel dan penguatan. Adapun arti
lain dari 'aqdu dapat disebut dengan perjanjian dan penegasan sumpah.
Sedangkan secara umum , istilah 'aqidah' dipakai
untuk menyebut keputusan pikiran yang mantap, benar maupun salah. Jika
keputusan pikiran itu benar dan mantap maka itu adalah aqidah yang benar,
tetapi apabia keputusan pikiran itu salah dan mantap maka itulah yang disebut
dengan aqidah yang batil.
Dalam islam sendiri , aqidah yang benar adalah
kepercayaan yang mantap kepada Allah, para Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para
Rasul-Nya, hari Akhir dan takdir. Dalam hal ini memuat juga kepercayaan
mengenai seluruh isi kandungan dari Al-Qur'an dan As-Sunnah serta kepasrahan
total kepada Allah Ta'ala.
Tentunya dalam membangun aqidah yang baik dan benar
sebagai seorang muslim haruslah sesuai dengan tuntunan yang sudah di tetapkan
oleh Allah SWT yang terkandung dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah yang diterapkan
oleh Nabi Muhammad SAW, dalam hal ini ummat muslim yang berpedoman terhadap
Al-Qur’an dan As-Sunnah biasa disebut dengan kalimat 'Ahlus Sunnah wal Jama'ah'
Maksut dari Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah orang
orang yang menjalani sesuatu seperti yang dijalani oleh Nabi Muhammad SAW dan
sahabat-sahabatnya. Inilah yang diperlukan sebagai seorang muslim untuk
membangun aqidah yang bersih yaitu dengan menjadi Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah
kita juga di tuntut untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Takwa sendiri adalah
bekal hidup paling berharga dalam diri bagi seorang muslim. Tanpanya hidup
menjadi terasa hambar , tidak bermakna dan penuh kegelisahan. Sebaliknya,
seseorang akan merasakan hakikat kebahagiaan hidup, baik di dunia mau pun di
akhirat apabila ia berhasil menyandang predikat sebagai orang yang bertakwa.
Kata takwa sudah amat
akrab di telinga kita. Tiap khutbah Jum’at sang khotib senantiasa menyerukan
untuk mengingatkan kita. Seperti firman Allah SWT yang tertera dalam QS.
Ali-Imron ( 03 : 102 ) yang dalam terjemahan berbunyi ”Wahai orang-orang yang
beriman ! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa kepada-Nya dan
janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim”. Melalui dalili ini jelas
menandakan bahwa takwa itu sangatlah penting dalam kehidupan kita, karena takwa
adalah bekal hidup yang paling utama.
Sebagai pentutp , penulis ingin menyampaikan bahwa kunci
yang paling utama dari semua ini adalah kekuatan untuk istiqomah yaitu menjaga
konsistensi diri terhadap apa yang sudah menjadi prinsip dan pedoman hidup kita,
karena cobaan yang paling berat adalah mempertahakan kapabilitas diri, seseorang
dapat menjadi pribadi yang semakin baik apabila dia mampu menjaga konsistensi
diri untuk senantiasa di jalan yang benar , sebaliknya seseorang juga dapat
menjadi pribadi yang semakin buruk atau menurun kualitas dirinya apabila dia
tidak mampu untuk istiqomah. Salah satu cara untuk menjaga keistiqomahan diri
adalah dengan mengingat yang namanya kematian karena sejatinya kita tidak tahu
kapan akan di panggil untuk menghadap kepada Allah SWT, oleh karena itu kita
harus senantiasa menjaga konsistensi diri kita sebagai bentuk jaga-jaga apabila
ajal tiba-tiba menanggil dan tentunya untuk menjadi muslim yang lebih baik dari
sebelumnya. Wallahu’alam bishowab
Labels: Salimul Aqidah
Keseimbangan Hidup
Oleh : Istata L.A
Bismillahirohmanirrohim,
Dalam
menjalani kehidupan kita harus senantiasa menjaga keseimbangan hidup, mengapa
demikian ? karena manusia telah diciptakan dalam keadaan sempurna atau semibang
, tidak ada yang kurang ataupun lebih . kalaupun seseorang itu memiliki fisik
yang “cacat” , pasti akan di imbangi
dengan jiwa yang kuat. Beginilah Allah menciptakan makhluknya , tidak ada
kesalahan atas segala ciptaannya semua di ciptakan serba seimbang,
Seperti
dalam firmanNya . “Yang telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu
lihat sesuatu yang tidak seimbang?” ( QS. Al Mulk : 3 )
Sama
halnya dengan manusia , Allah meciptakan manusia dengan keseimbangan dalam
berbentuk fisik setelahnya membiarkan manusia untuk menjaga keseimbangan
kehidupannya. Allah memberikan setiap manusia
itu 3 potensi yaitu : al-jasad ( jasmani
) , al-aql ( akal ) dan ar-ruh ( ruhani ). Islam pun juga menghendaki
untuk setiap muslim menjaga ketiga potensi tersebut seperti dalam firman Allah
, “Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan),
Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu, Dan tegakkanlah
timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. “ dalam
tafsir Ibnu Katsir , maksud dari ayat itu adalah Allah telah menciptakan langit
dan bumi dengan penuh kebenaran dan keadilan agar segala sesuatu berada dalam kebenaran
dan keadilan. Janganlah kalian (manusia) mengurangi timbangan, tapi hendaklah
kalian menimbang dengan benar dan adil.
Jelas
manusia juga dituntut untuk hidup dengan penuh keseimbangan dan
keadilan, oleh karena itu kita harus senantiasa menjaga keseimbangan ketiga
potensi diatas. Dan ketiga potensi tersebut membutuhkan makanannya masing
masing. Ketiga potensi tersebut antara lain :
1. Jasmani
Jasmani
atau fisik dalah amanah dari Allah Swt, untuk itu kita harus senantiasa menjaga
kualitas fisik kita , dalam hadist dikatakan “ Mu’min yang kuat itu lebih baik
atau disukai Allah daripada mu’min yang lema” (HR.Muslim) maka dari itu jasmani pun harus dipenuhi
kebutuhannya agar menjadi kuat. Adapun kebutuhannya adalah makanan tentunya
makanan yang halal dan thoyyiban , istirahat yang cukup , olahraga yang teratur
, kebutuhan biologis dan hal lain lain yang menjadikan jasmani kuat tetapi
tentunya bukan yang melanggar syariat.
2. Akal
Yang
membedakan manusia dengan hewan adalah akal. Akal pula yang menjadikan manusia
lebih mulia daripada makhluk makhluk lainnya. Dengan akal manusia mampu
mengenali dan mengetahui hakikat tentang sesuatu. Jika kita mampu mengenali dan
memahami sesuatu maka dengan pengetahuan itu bisa mencegah kita dari berbuat
kejahatan dan perbutan jelek,serta mampu memanfaatkan potensi diri kita untuk
menebar kemanfaatan kepada orang lain. Allah memberikan tugas kepada manusia
untuk menjadi seorang khalifah lebih tepatnya sorang khalifatullah fil-ardhi
(wakil Allah di atas bumi). Dan kebutuhan makanan akal adalah ilmu, untuk itu
setiap muslim dituntut untuk selalu menimba ilmu hingga akhir hayat.
.. 3,Ruh
(hati)
Pemenuhan
kebutuhan rohani ini sangatlah penting demi menjaga agar ruh/jiwa tetap
memiliki semangat hidup, karena tanpa pemenuhan kebutuhan ini jiwa seseorang
akan mati dan tidak akan sanggup mengembang amanah yang diberikan kepadanya.
Pada kebuhutan ini konsumsinya ialah segala bentuk ibadah yang hanya ditujukan
kepada Allah SWT. Seperti Firman Allah SWT dalam QS.Ar-Rad Ayat 28 “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Dengan
menerapkan keseimbangan hidup dengan memenuhi konsumsi kebutuhan yang
terterakan diatas, manusia dapat meraih kebahagiaan hakiki yang di ridhoi Allah
SWT. Dengan menyeimbangkan dirinya , maka manusia tersebut tergolong sebagai
hamba yang pandai mensyukuri ni’mat Allah SWT dan hamba yang seperti iniah yang
disebut manusia seutuhnya. Wallahu’alam
bishowab
Labels: Hidup Seimbang, Tawazzun
FOOL FOR VALENTINE
6 Fakta Yang Tentang Valentine's Day
1. Oke, Semua udah tau kalau sejarah Valentine's Day adalah sejarah Saint Valentine yang menjadi "pejuang cinta" ( katanya ) yang dihukum mati gara-gara melawan Kaisar Romawi yang tidak memperbolehkan pemudanya nikah,karena akan di kirim perang
TAPI, tidak banyak yang tau bahwa itu CUMA MITOS ! Tidak pernah ada bukti yang valid & nyata yang menegaskan bahwa Saint Valentine memang benar-benar mati tanggal 14 , tidak tau deh cerita yang sebenarnya gimana
JADI , untuk apa merayakan sesuatu yang CUMA MITOS ga jelas itu ? Masih mau ? -______-
;;
Subscribe to:
Posts (Atom)